Ekonomi&UMKM
Bidik Pasar Kopi, Pemdes Ngiliran Akan Buka Kebun Kopi Seluas 150 Hektar.
Keberadaan kebun kopi di Desa Ngiliran juga akan dimanfaatkan untuk destinasi wisata kampung kopi
Published
4 hari agoon
By
rasinews
Rasi Fm – Pemerintah Desa Ngiliran Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan akan mengembangkan kopi arabica dengan cara tumpang sari diatas lahan perhutani seluas 150 hektar. Kepala Desa Ngiliran Karmo mengatakan, saat ini Perhutani telah menyetujui lahan seluas 150 hektar dibawah tegaan kayu pinus untuk ditanami kopi jenis arabika unggul. Melalui penganggaran dari Dana Desa tahun ini pihak desa Ngiliran akan memulai budidaya pembibitan untuk ditanam di lahan yang telah disetujui oleh perhutani.
“Kerjasama dengan perhutani yang kebetulan kemarin sudah ditindak lanjuti dengan proposal perhutani dengan LMDH Desa untuk mengajukan kemitraan dengan KLHK yang nanti ada hak penggunaan tanah salama 35 tahun,” ujarnya.
Karmo menambahkan, saat ini warga telah membudidayakan kopi Arabica dan bahkan telah mengolah menjadi kopi siap konsumsi seluas 2 hektar. Warga mengemas kopi arabika dengan branding Kopi Lawu. Harga kopi Arabica Lawu yang dibudidayakan warga saat ini memiliki nilai ekonomis cukup tinggi karena 1 kilo kopi kering bisa mencapai Rp 70 ribu kilogram.
“Baru 2 hektaran, Kalau harga pasar yang ngambilnya merah merah tidak frontal itu harganya lebih mahal 2 kali lipat tapi ngambilnya yang merah itu bisa Rp 70.000,” imbuhnya.
Selain menjadi nilai tambah ekonomi keberadaan kebun kopi di Desa Ngiliran juga akan dimanfaatkan untuk destinasi wisata kampung kopi dengan sejumlah wahana destinasi alam. (DmS)
50 total views, 6 views today
You may like
Ini Kelebihan Lulusan D1 ATK Magetan.
Ini Alasan Pemkab Magetan Membuka Gratis Pendidikan Setara Diploma 1.
Desa Krowe Targetkan Pengairan dan Pengembangan Pabrik Pembuat Pakan Kelinci.
Puluhan Mahasiswa ATK Magetan Siap Masuk Perkuliahan.
Dimasa Pandemi, Sejumlah Penulis Buku Masih Aktif Menghasilkan Karya.
Tahun Ini Pemkab Magetan Siap Bangun RS Mahendra.