Connect with us

Ekonomi

Jelang Ramadhan Pengrajin Emping Blinjo di Desa Baron Mulai Kebanjiran Order.

Published

on

Jelang Ramadhan Pengrajin Emping Blinjo di Desa Baron Mulai Kebanjiran Order.

RASI FM – Sejumlah pengrajin emping blinjo di Desa Baron Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan mulai kebanjiran pesanan emping blinjo jelang Bulan Ramadhan. Mbah Warsiyem (65) yang membuat emping blinjo dirumahnya mengaku sejumlah pembeli mendatangi langsung rumahnya untuk memesan emping blinjo.

“Biasanya kita nitip di pengepul disini, tetapi saya ini pembeli datang sendiri ke rumah. Ada yang mau dijual lagi ada juga yang untuk persiapan ramadhan dan lebaran,” ujarnya ditemui dirumahnya.

Ditemani suaminya Sujono yang bertugas mengupas buah blinjo dengan cara digoreng dengan menggunakan pasir, Mbah Warsiyem mengaku bisa menghasilkan emping blinjo sebanyak 5 kilogram sehari. Dia mengaku mulai bekerja dari pagi pukul 07:30 WIB hingga pukul 16:00 WIB. Satu kilo emping blinjo buatannya saat ini laku dipasaran dengan harga Rp 65.000 perkilogram.

Baca Juga:  Dulu Dijadikan Makanan Sapi, Kini Kulit Jeruk Pamelo Bernilai Jutaan Rupiah.

“Kemampuan kami hanya 5 kilogram sehari, kami sudah mulai menua. Hari ini sekilo dibeli pedagang Rp 65.000, biasanya menjelang lebaran bisa mencapai Rp 80.000,” imbuhnya.

Untuk emping blinjo super menurut Mbah Warsiyem bisa mencapai harga Rp 70.000 lebih perkilogram. Meski harga emping blinjo super lebih tinggi, namun dia mengaku lebih memilih membuat emping blinjo yang biasa saja karena untuk bisa menghasilkan emping blinjo super dibutuhkan ketelatenan.

Baca Juga:  Melihat Tradisi Lelang Kulit Hewan Kurban Warga Desa Puntukdoro Magetan di Hari Raya Idul Adha.

“Blinjo harus matengnya pas, butuh blinjo super untuk bahan pembuatan, ndak boleh belang hasil tumbukannya karena proses menggoreng blinjo yang kurang matang. Dulu pernah ikut pelatihan di Malang, tapi karena untuk mendapat blinjo super susah, ya kita bikin yang biasa saja. Kalau bikin emping blinjo super sehari hanya dapat 2 kilo,” katanya.

Sayangnya ditengah tingginya permintaan emping blinjo, pengrajin emping blinjo di desa baron kesulitan bahan baku. Buah blinjo saat ini sedang langka karena musim blinjo berbuah telah lewat. Minimnya modal juga membuat pengrajin emping blinjo seperti Warsiyem tak bisa membeli lebih banyak buah blinjo untuk persediaan Bulan Ramadhan.

Baca Juga:  Pelatihan 10.000 Digital Talent Menyasar Pelaku UMKM Magetan Yang Awam Digital.

“Modalnya cupet, jadi ya tidak bisa beli banyak. Sudah 3 minggu ini tidak bisa beli buah blinjo karena bukan musimnya blinjo berbuah. Kita hanya habiskan persediaan blinjo yang ada saja,” pungkasnya. (DmS)

Berita Dalam Bentuk Audio Visual Klik DISINI

 250 total views,  3 views today

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *