News
Tak Terima Aksi Malak Jadi Berita, Empat Orang Mengaku Pengawasan BOS yang Lakukan Pemerasan ke Sekolah MTsN di Magetan Datangi Kepala Sekolah dan Ancam Ketemu di Pengadilan.
Published
8 bulan agoon
By
rasinews
RASI FM – Tak terima aksi pemalakan ke sekolah MTSN 4 Magetan diberitakan sejumlah media, 4 orang mengaku dari pengawas dana BOS yang melakukan pengancaman dan pemerasan terhadap kepala sekolah MTsN 4 di Magetan, Jawa Timur datangi dan ancam kepala sekolah. Kepala sekolah MTsN 4 Magetan, Giana, mengatakan, mereka meminta kepala sekolah menghentikan pemberitaan dan mengancam bertemu di pengadilan.
”Mereka minta share loc rumah, yang datang 4 orang tapi hanya satu yang saya kenal saat datang ke sekolah. Mereka mengatakan begitu saja dilaporkan wartawan. Mereka mengatakan sampai ketemu di pengadilan,” ujarnya melalui pesan suara Jumat (26/7/2024).
Ketua Tim Satgas Saber Pungli Kabupaten Magetan Kompol Arie Taufan Budiman, mengaku belum ada laporan terkait kasus pemerasan yang dilakukan oleh 4 orang yang mengaku tim pengawas dana BOS di sekolah MTsN 4 Magetan. Meski demikian dia mengaku tim akan mendalami kasus pemerasan tersebut.
“Akan kami dalami dulu dengan tim pokja saber pungli terkait berita tersebut. Perkembangan tindak lanjut akan di infokan atau hubungi kasi humas selaku sekretaris saber pungli nggih,” ujarnya melalui pesan singkat.
Sementara Ketua Ormas Orang Indonesia (OI) Bersatu Kabupaten Magetan , Sifaul Anam mengaku prihatin dengan maraknya aksi pemerasan yang dilakukan oleh oknum yang mengatas namakan Pengawas Dana Bos yang meminta biaya operasional kantor dan laptop yang terjadi di MTSN 4 Magetan. Selain di Mtsn dia juga mengaku mendapatkan laporan adanya aksi yang sama oleh oknum yang diduga sama di MAN 1 Magetan. Bahkan aksi oknum di 2 lokasi sekolah tersebut terekam CCTV.
“Seminggu yang lalu saya dapat info di MAN 1 Magetan di datangi mereka, saya dapat foto termasuk rekaman CCTV. Harus berani menghadapi oknum aktifis dari luar yang merugikan apalagi untuk meras,” katanya.
Saiful Anam meminta Kemenag maupun Dinas Kominfo Kabupaten Magetan untuk bergerak menanyakan legalitas dari oknum yang menamakan lembaga maupun wartawan untuk melaksanakan pemerasan di sekolah dengan alasan adanya temuan praktek penjualan seragam dan buku.
“ Harusnya Kemenag dan Kominfo turun tangan melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dibawah Kemenag untuk tidak takut menghadapi oknum wartawan maupun oknum LSM yang sifatnya memeras. Koordinasi dengan polisi, kalau ini diberi ruang dibiarkan seolah olah ada kegiatan melanggar hukum di lembaga sekolah,” imbuhnya.
Sebelumnya 4 orang mengaku dari pengawas dana bos mendatangi sekolah MTSN 4 Magetan pada hari Jumat (19/7) dengan tujuan konfirmasi adanya tudingan penjualan buku dan seragam sekolah yang dilakukan sekolah pada PPDB 2024. Mereka mengancam akan memberitakan tarikan seragam ke siswa, namun karena tak menemukan bukti mereka kemudian meminta uang untuk anggaran operasional kantor mereka. Karena tidak disanggupi, ke 4 orang tersebut kemudian meminta dibelikan laptop kepada kepala sekolah. Tak berhasil membujuk untuk membelikan laptop mereka kemudian minta uang untuk sarapan. Mereka mengkau sebelumnya telah mendatangi sekolah MAN 1 Magetan diduga melakukan kegiatan yang sama. (dMs)
496 total views, 3 views today
You may like
Memprihatinkan, Upaya Aksi Pemerasan Masih Terjadi di MTsN 4 Magetan.
Tanggapi Dugaan Kasus Pemerasan di MTSN 4, LBH Ansor : Ini Kasus Serius, Kasus Penipuan dan Pemerasan Harus Diselesaikan Secara Hukum.
Pengacara di Magetan Somasi Kepala Sekolah MTsN yang Catut No HP Klien Dalam Kasus Dugaan Pemerasan Sekolah.
Tanggapi Kasus Dugaan Pemerasan di MTsN 4 Magetan, Ketua DPRD Magetan Sujatno : Itu sudah Pemerasan, Kerja Yang Benar Tidak Usah Tanggapi Oknum Tak Jelas Yang Minta Sesuatu.
Orang Tak Dikenal Mengirim Pesan Makian Kepala Kakemenag Magetan, Diduga Oknum Yang Sama Yang Memeras Sekolah Madrasah Yang Menolak Membelikan Laptop.
Tanggapi Dugaan Pemerasan di MTsN 4 Magetan, PJ Bupati Magetan: Akan Pengaruhi Dunia Pendidikan.