Connect with us

Pendidikan

Orang Tak Dikenal Mengirim Pesan Makian Kepala Kakemenag Magetan, Diduga Oknum Yang Sama Yang Memeras Sekolah Madrasah Yang Menolak Membelikan Laptop.

Published

on

Orang Tak Dikenal Mengirim Pesan Makian Kepala Kakemenag Magetan, Diduga Oknum Yang Sama Yang Memeras Sekolah Madrasah Yang Menolak Membelikan Laptop.

RASI FM – Kepala Kemenag Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengaku menerima pesan whatsapp dengan kata kata makian dengan perkataan yang tidak senonoh oleh orang tak dikenal. Kepala Kementerian Agama Kabupaten Magetan, Jawa Timur M Taufiqurrohman mengatakan, nomor orang tidak dikenal tersebut sebelumnya mengirimkan terbitan berita di salah satu media terkait dugaan adanya penjualan seragam sekolah di MAN 1 Magetan.

“Beberapa hari yang lalu ada yang ngirim link berita ke saya, saya tidak tanggapi. Setelah itu nomor anoname ini mengirim pesan yang isinya memaki maki saya karena saya tidak tanggapi kiriman beritanya,” ujarnya ditemu diruang kerjanya Selasa (30/7/2024).

Baca Juga:  Pemkab Magetan Alokasikan Anggaran Rp 5,6 Miliar Untuk Pembangunan Fasilitas Mobilitas Keberadaan Unesa.

M Taufiqurrohman menambahkan, pengirim pesan kemudian menghapus kiriman kata makian yang dikirimkan kepadanya. Dia menduga pengirim pesan yang berisi kata makian tersebut ada kaitannya dengan link berita yang dikirim serta peristiwa dugaan pemerasan yang dilakukan oleh orang yang menamakan pengawas dana bos yang memeras MTsN 4 Magetan beberapa waktu lalu.

“Tidak hanya di MTSN 4, tetapi mereka juga mengancam di MAN 1 Magetan. Ada sejumlah madrasah lainnya juga diberlakukan seperti itu,” imbuhnya.

Modus yang dilakukan oleh orang yang melakukan pemerasan di sejumlah sekolah madrasah menurut M Taufiqurrohman dengan menawarkan kemitraan dengan penawaran memberikan anggaran untuk pengadaan komputer kantor mereka.

Baca Juga:  Mengenal H Sugijanto, Air Gunner Pesawat Tupolev 16 Yang Menyusup ke Negara Austraslia dan Malaysia Ketika Perang Trikora dan Dwikora

“Bahasanya kemitraan, mereka minta dana sebesar sejumlah harga computer dengan menakut nakuti akan diberitakan terkait adanya penjualan seragam dan buku,” ucapnya.

M Taufiqurrohman mengaku pihaknya saat ini melakukan koordinasi dengan sejumlah sekolah yang menjadi korban pemerasan oknum yang menamakan pengawas dana bos tersebut. Dia mengaku akan melaporkan kasus tersebut ke pihak penengak hukum.

“Kita menunggu telaah dari teman teman lainnya agar sesuai untuk dibawa ke aparat penegak hukum,” pungkasnya.

Sebelumnya 4 orang tidak dikenal yang mengaku dari pengawas dana bos mendatangi MTsN 4 Magetan meminta dana operasional kantor serta laptop dengan cara menuding pihak sekolah menjual seragam dan buku dalam penerimaan siswa baru tahun 2024. Mereka mengaku akan menerbitkan berita tersebut. Karena pihak sekolah menolak permintaan mereka dan oknum tersebut tidak bisa membuktikan adanya penjualan seragam dan buku, mereka kemudian meminta kepala sekolah MTsN 4 memberikan uang untuk membeli sarapan. Saat diberi uang Rp 500.000 mereka menolak hingga sekolah memberikan uang Rp 1 juta untuk membelui sarapan. (dMs)

Baca Juga:  1.500 Prajurit Pasmar 2 Latihan Aspek Darat di Magetan dan Ngawi, Atraksi Terjun Payung dan Heli Terbang Rendah Jadi Tontonan Ribuan Warga. 

 369 total views,  3 views today