Connect with us

News

Tanggapi Kasus Dugaan Pemerasan di MTsN 4 Magetan, Ketua DPRD Magetan Sujatno : Itu sudah Pemerasan, Kerja Yang Benar Tidak Usah Tanggapi Oknum Tak Jelas Yang Minta Sesuatu.

Published

on

Dapat Surat Tugas Dari DPD PDI P Jawa Timur, Sujatno : Sama Dengan Ibu Sumantri.

RASI FM – Ketua DPRD Kabupaten Magetan mengaku prihatin dengan adanya kasus dugaan pemerasan di MTsN 4 Kabupaten Magetan terkait penjualan seragam dan buku sekolah beberapa waktu lalu. Ketua DPRD Kabupaten Magetan Sujatno mengatakan, sangat disayangkan jika dunia pendidikan di Kabupaten Magetan diwarnai dengan dugaan aksi pemerasan oleh oknum yang mengatas namakan pengawas dana bos. Ketua DPC PDIP Kabupaten Magetan tersebut mengaku banyak oknum yang memanfaatkan momentum tertentu untuk melakukan pemerasan kepada pihak sekolah, meski demikian dia meminta kepada lembaga pendidikan untuk berhati hati dan bekerja yang benar sehingga tidak perlu takut jika pihak tertentu memanfaatkan momentum tertentu dengan tujuan melakukan pemerasan.

Baca Juga:  Banyak Sumur Sibel Untuk Pengairan Pertanian Beroperasi, Warga Desa Kuwon Magetan Krisis Air Bersih.

“jadi kalau oknum oknum seperti itu banyak ya, jadi kemarin ada oknum KPK Gabungan, yang lain lain, pesan saya yang penting hati hati. Kita kerja yang benar saja, kalau kerja benar apa yang kita takutkan. Jadi saya sayangkan hal seperti itu dan itu meresahkan,” ujarnya.

Sujatno menambahkan, lembaga sekolah juga harus memastikan identitas dan legalitas dari lembaga yang mendatangi sekolah mereka. Jika kunjungan oknum lembaga tersebut bermaksud untuk melakukan pemerasan, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut meminta pihak sekolah tegas menolak permintaan tersebut.

Baca Juga:  Anggota Polisi yang Menjadi Korban Penyerangan di Lany Jaya Akan Dimakamkan di Magetan.

“Jadi hati hati, ada yang datang tanyakan surat tugas, identitas dan yang lain lain dan ini harus disosialisasikan. Toh memang sudah ditanyakan dia nggak jelas, ya nggak usah dikasih karena itu sudah pemerasan, apalagi minta alat alat dan ini. Saya kira tidak usah diperhatikan, Saya menghimbau kepada teman teman ini harus melakukan edukasi kepada masyarakat,” imbuhnya.

Sebelumnya 4 orang mengatas namakan pengawas dana bos diduga melakukan pemerasan di MTSN 4 Magetan dengan meminta anggaran operasional kantor dan laptop dengan ancaman akan memberitakan adanya penjualan seragam dan buku sekolah. Sayangnya tudingan tersebut tidak disertai dengan bukti, sehingga pihak sekolah menolak permintaan mereka. Oknum yang mengaku dari pengawas dana bos tersebut akhirnya meminta uang untuk sarapan. Mereka menolak uang Rp 500 ribu yang diberikan sekolah hingga pihak sekolah memberi uang sarapan Rp 1 juta.
Meski mengaku dari pengawas dana bos, namun nomor telepon yang ditinggalkan di buku tamu diduga mencatut nomor telepon salah satu wartawan dan pengusaha di Kabupaten Magetan. (DmS)

Baca Juga:  Batu Berukuran 4 Meter di Kampung Wonomulyo Runtuh.

 298 total views,  3 views today