Budaya & Pariwisata
Festival Sastra Iman Budi Santosa 2, Memantik Geliat Sastra Generasi Muda di Magetan.
Published
3 bulan agoon
By
rasinewsRASI FM – Tak banyak kegiatan sastra yang dilakukan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur jika tak bisa dikatakan tak ada. Melalui kegiatan Iman Budi Santosa#2, yayasan dBuku yang beralamat Jl Kenongo no 27, Kelurahan Mangkujayan, mencoba memantik geliat literasi sastra di kabupaten yang menyandang kabupaten literasi. Ketua Yayasan dBuku Lucky Setyo Herman mengatakan, festival sastra Iman Budi Santosa#2 tahun ini lebih menekankan keterlibatan anak anak dan remaja dalam mengenal sastra karya Iman Budhi Santosa.
“ Format kegiatan tahun ini ada pelatihan bengkel puisi, mengajarkan dan mengenalkan anak anak pada dunia puisi. Ada juga lomba baca puisi dan musikalisasi puisi agar puisi lebih membumi dengan peserta dari sejumlah siswa SD, SMP dan SMA,” ujarnya ditemui di Yayasan dBuku Minggu (15/9/2024) malam.
Melalui festival sastra Iman Budi Santosa#2, dBuku juga mengajak lebih dari 30 peserta untuk mengenal sosok salah satu penyair Yogyakarta yang lahir di Kabupaten Magetan tersebut. Banyak anak muda di Kabupaten Magetan tidak mengenal sosok IBS . Iman Budi Santosa terkenal sebagai penulis kreatif yang menelurkan puluhan buku puisi, esai, cerpen, novel, geguritan, cerkak dan antalogi bahkan masih meninggalkan karya ketika meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2020 lalu . Di festival IBS tahun 2023 lalu dBuku menerbitkan buku Magetan Bumi Kelahiran, karya terakhir sebelum Iman Budi Santosa meninggal.
“ Kita berharap dibumi kelahiran Iman Budi Santosa pemuda disini memiliki spirit dari kreatifitas beliau. Hingga meninggalpun masih meninggalkan karya sastra yang belum sempat dicetak,” imbuhnya.
Pemuda Magetan tak kenal Iman.
Anggi Riskyan Baya siswi kelas XII SMAN 2 Magetan yang menjadi juara 1 membaca puisi karya IBS mengaku sebelumnya tidak kenal dengan sosok IBS hingga mengikuti lomba baca puisi. Ia juga mengaku tidak tahu jika IBS adalah satrsawan besar yang lahir di Kabupaten Magetan.
“ Baru tahu kemarin kalau IBS ini lahir di Magetan saat lomba membawakan karya beliau. Sempat googling ada beberapa karyanya yang saya suka seperti puisi setangkai bunga buat ibu guru TK. Saya yakin bisa membawakan pusi tersebut karena saya senang dengan majas dari pusi tersebut,” katanya.
Vinanda Wuning Nara Dita, Siswi kelas XII SMA Roudhotul Huda di Kecamatan Lembeyan yang menjadi juara 3 lomba baca puisi juga mengaku baru tahu jika di Kabupaten Magetan memiliki tokoh sastra besar Iman Budi Santosa. Dia mengaku membacakan puisi setangkai bunga buat ibu guru TK memiliki kepekaan sosial yang tinggi dengan nasib guru di Indonesia.
“ Puisinya bisa memotret nasib guru di Indonesia melalui balutan bahasa sastra yang indah. Baru tahu Magetan mempunyai tokoh sastra besar. Dengan mengenal beberapa pusisi beliau saya jadi [ingin lebih banyak tahu karya beliau,” ucapnya.
Penghargaan kepada Suprawoto, penggerak literasi di bumi Mageti.
Pembina yayasan dBuku Diana Sasa mengatakan, kegiatan festival sastra Iman Budi Santosa kali ini juga memberikan penghargaan kepada penggerak literasi di Kabupaten yaitu Suprawoto Bupati Magetan periode 2019-2024. Di era kepemimpinan Suprawoto banyak kegiatan literasi sastra dilakukan yang membuat para pelaku sastra di Kabupaten Magetan menghasilkan karya. Keberadaan gedung literasi tak luput dari kiprah Bupati Suprawoto. Penghargaan sebagai pengerak literasi diharapkan akan menumbuhkan semangat untuk pelaku sastra di Magetan terus bergerak menghasilkan karya.
“Penghargaan untuk penggiat sastra, untuk pertama kali ini kita berikan kepada penggerak lokal pak Suprawoto. Beliau saya lihat tokoh yang representatif untuk itu, karena beliau adalah penggerak literasi dan kita melihat bagaimana literasi di Magetan menghasilkan banyak karya sastra,” katanya.
Sasa berharap tahun depan di jilid ke 3 festival sastra Iman Budhi Santosa akan lebih banyak lagi cantrik ataupun sahabat Iman Budhi Santosa akan datang ke Magetan. Para pelaku sastra di Kabupaten Magetan akan bisa belajar perkembangan sastra dan sahabat Iman Budhi Santosa juga akan mengetahui perkembangan sastra di bumi kelahiran Iman Budhi Santosa. Melalui segala upaya yang dilakukan Diana Sasa berharap orang akan lebih mengenal lagi sosok dan karya Iman Budi Santosa serta mengenal Magetan di dunia sastra.
“ Tahun depan kita ingin eskalasinya lebih luas karena mas Iman bukan hanya milik Magetan tapi milik sastra Indonesia. Tahun depan kita akan menghadirkan cantrik, orang yang belajar kepada mas Iman Budhi Santosa agar mereka tahu perkembangan sastra di Magetan” ucapnya.
Pada tahun 2023 dBuku menggelar festival satra Iman Budi Santosa dengan menerbitkan buku melouncing karya terakhir Iman Budi Snatosa yang belum sempat dicetak menjadi buku dengan judul Magetan Bumi Kelahiran. Ditahun kedua sebanyak 30 lebih puisi karya peserta festival dan bengkel sastra dari berbagai sekolah di Magetan akan diterbitkan menjadi antologi puisi untuk lebih memberikan semangat kepada mereka tetap berkarya. (DmS)
VISUAL NEWS klik
240 total views, 3 views today