Connect with us

Ekonomi

Manfaatkan Bawang Tak Masuk kelas di Pasar, Kelompok Tani di Desa Turi Kemas Menjadi Bawang Goreng

Published

on

Manfaatkan Bawang Tak Masuk kelas di Pasar, Kelompok Tani di Desa Turi Kemas Menjadi Bawang Goreng

Rasi Fm – Memanfaatkan bawang merah yang tak masuk grade di pasaran, Kelompok Tani Turi Rahayu Desa Turi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan berhasil meraup cuan dengan mengemas menjadi bawang goreng kemas. Ketua Kelompok Tani Turi Rahayu Desa Turi Kriswanto mengatakan, meski bukan sebagai wilayah produsen bawang merah, namun banyaknya pedagang bawang merah untuk didistribusikan ke kota lain membuat stok bawang merah afkir karena ukurannya kecil menjadi melimpah didesanya.

“Awalnya masyarakat sekitar memanfaatkan bawang merah yang ukurannya tidak masuk untuk penjualan di pasar diolah menjadi bawang goreng. Ternyata peluang pasarnya bagus,” ujarnya ditemui di bangsal tempat pegolahan bawang goreng.

Baca Juga:  Tanggapi Kelangkaan Minyak, DPRD Magetan: Ini Problem Nasional.

Kriswanto menambahkan, untuk lebih memaksimalkan potensi produk bawang goreng kemasan, kelompok tani yang dipimpinnya pada akhir tahun 2022 kemarin mendapat bantuan peralatan pengolahan bawang goreng dari Kementrian Pertanian. Dengan peralatan tersebut kelompok tani di desanya bisa memaksimalkan pra produksi hingga pasca produksi bawang goreng dengan peralatan kemas yang lebih menarik dan higienis. Sekitar 10 warga pengrajin bawang goreng di Desa Turi dirangkul untuk lebih memaksimalkan produk bawang goreng kemas agar mampu bersaing di supermarket untuk membidik pangsa pasar lebih baik.

Baca Juga:  Pemkab Magetan Siap Gelar Pilkades Serentak di 30 Desa Menggunakan E Voting Tahun Ini

“Ini dari proses mengupas bawang kemudian merajang hingga menggoreng kita telah menggunakan peralatan bantuan dari Kementerian Pertanian. Bahkan untuk pengemasan kita berusaha memperbaiki desain sehingga kedepan akan masuk di kelas supermarket,” imbuhnya.

Jika sebelumnya para pengrajin bawang goreng di Desa Turi menjual dalam bentuk curah dimana 1 kg bawang goreng dijual dengan harga Rp 100.000 maka dengan peningkatan kualitas proses produksi dan packaging untuk penjualan dipastikan nilai jual bawang goreng kemas dari Desa Turi akan mengalami kenaikan.

Baca Juga:  Jelang Pengumuman Seleksi Tim, Persemag Akan Lakukan Pertandingan.

“Kalau dulu pangsa pasarnya hanya sebatas dititipkan kepada etek keliling dengan kemasan seadanya, sekarang dengan kemasan yang bagus bisa menjual ke minimarket maupun ke supermarket. Untuk satu kemasan dengan berat 250 gram biasanya kita menjual dengan harga Rp 30.000. Dengan kemasan yang bagus pemasaran bisa menjangkau luar kota karena bisa tahan lama kerenyahannya,” ucapnya.(DmS)

Berita Dalam Bentuk Audio Visual Klik DISINI

 310 total views,  3 views today