Connect with us

Ekonomi

Harga Anjlog Hingga Rp 700, Petani Tomat di Magetan Enggan Memanen Tomat Mereka.

Published

on

Harga Anjlog Hingga Rp 700, Petani Tomat di Magetan Enggan Memanen Tomat Mereka.

Rasi Fm – Petani Tomat di Kabupaten Magetan, Jawa Timur memilih tidak memanen tomat hasil kebun mereka. Sutrisno, petani tomat dari Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, mengaku enggan memanen tomat miliknya meski tanaman tomat kondisinya bagus karena harga tomat yang semula Rp 12.000 turun menjadi Rp 1.000. Harga bahkan sempat menyentuh Rp 700. Sutrisno mengaku tidak tahu pasti penyebab anjlognya harga tomat ditingkat petani.

Baca Juga:  Harga Kol Anjlog, Petani Sayur di Magetan Merugi.

“Turun drastis, sekarang tinggal seribu, kadang Rp 700, Rp 800 harga pasar itukan tidak menentu. Jatuh semua ini rugi total,” ujar Sutrisno.

Sutrisno menambahkan, dengan harga tomat Rp 700 petani lebih memilih tidak memanen dan membiarkan tanaman tomat membusuk di kebun. Dengan harga Rp 700 menurutnya petani masih merugi karena tidak bisa menutup biaya pupuk dan perawatan serta biaya memanen tomat.

Baca Juga:  Covid Melandai, Pemkab Magetan Siapkan 145 Calender Of Event di Magetan.

“Kalau harganya gini ya kita biarkan. Pupuk mahal, harga mahal, ambilnya kan orang tidak bisa mencukupi,” imbuhnya.

Meski ditingkat petani harga tomat hanya Rp 700 namun di tingkat pedagang , di pasar sayur Magetan harga tomat masih mencapai Rp 3.000. Warsi salah satu pedagang sayur di Pasar Sayur Magetan mengatakan, selain tomat sejumlah harga sayur lainnya seperti sawi yang semula Rp 5.000 turun menjadi Rp 1.000. Menurunnya harga sayur dikarenakan sepinya pembeli sayur dari luar kota seperti Madiun, Ngawi, Cepu dan Bojonegoro. (DmS)

Baca Juga:  Geliat Batik Parangselo di Kecamatan Parang, Sebulan Bisa 300 Lembar, Pemasaran Sampai Negara Taiwan.

Berita dalam bentuk Audio Visual klik DI SINI

 196 total views,  3 views today

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *