Connect with us

Lifestyle

Mbah Suginem Pedagang Tertua di Pasar Sayur Magetan, Berjualan Sejak Zaman Perang Kemerdekaan.

Published

on

Mbah Suginem Pedagang Tertua di Pasar Sayur Magetan, Berjualan Sejak Zaman Perang Kemerdekaan.

Rasi Fm – Suginem (88) seorang pedagang empon empon di Pasar Sayur Kabupaten Magetan tercatat sebagai pedagang tertua dipasar. Dia mengaku sudah berdagang empon empon sejak tahun 1948 saat berusia 11 tahun. Saat itu dia membantu ibunya yang berjualan empon empon di Pasar Baru Magetan.

Suginem mengaku mengalami sulitnya berdagang dimasa awal kemerdekaan dengan berjualan empon empon seadanya dan berjualan gula yang dibungkus dengan daun jati. Pada zaman penjajahan Jepang Suginem mengaku masyarakat mengalami wabah kutu yang menghebat. Bahkan untuk membunuh kutu kutu yang bersarang di pakaian yang mereka kenakan harus direbus terlebih dahulu.

Baca Juga:  Mengenal Franziska, Pelukis Jerman Yang Khawatir Penanganan Sampah di Indonesia.

“Jualannya kelapa, cabai, gula pasir, dulu dicontong pakai daun jati. Saya jaman kutu sudah tahu, dulu kutu itu merayap di dinding rumah dari bambu. Kain itu di kerumuni kutu sama pakaian Kalau pagu penuh kutu itu kain. Untuk menghilangkan direbus,” ujarnya.

Suginem mengaku dimasa agresi militer Belanda ke II tahun 1948 lebih banyak mengungsi ke sejumlah daerah diluar Magetan, Meski demikian orang tuanya tetap berjualan soto untuk menyambung hidup.

Baca Juga:  Tebar Benih Ikan di Hari Ikan Nasional, Kementrian Kelautan dan Perikanan Jadikan Sumber Dodol Pilot Projeck Budi Daya Perikanan di Lahan Sempit.

Suginem mengaku mulai pindah berjualan di pasar Sayur Magetan pada tahun 1975 hingga saat ini. Tahun ini dia mengkau bergembira bisa mengikuti upacara bendera yang dilaksanakan di Pasar Sayur Magetan.

“Jaman Belanda dulu itu mengungsi di Desa Taji satu tahun, di Randu Songo satu tahun sama ibu saya. Ibu saya jualan soto di pengungsian. Kalau pulang bawa beras. Kalau ketemu Belanda dilarang bawa telur. Saya pindah di Pasar Sayur Magetan tahun 1975. Jualannya kunyit, temu lawak, kencur jahe merah sampai sekarang masih sehat,” imbuhnya.

Baca Juga:  Melihat Tradisi Lelang Kulit Hewan Kurban Warga Desa Puntukdoro Magetan di Hari Raya Idul Adha.

Kegiatan upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 77 dengan inspektur Sujatno Ketua DPRD Kabupaten Magetan diinisiasi oleh Diana Amaliah Verawatiningsih atau Diana Sasa Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur. Kegiatan upacara dengan melibatkan peserta upacara mulai dari kuli gendong, pedagang sayur petugas kebersihan di pasar merupakan bentuk dukungan kepada para pedagang agar perekonomian segera kembali pulih ditengah mulai melandainya pandemic covid 19. (DmS)

 1,256 total views,  3 views today