Pendidikan
Cerita SMA Karas Menerapkan Program Double Track, Punya DT Mart Sebulan Bisa Memiliki Omset 6 Juta, Siswa Mampu Bekerja Ketika Tak Bisa Melanjutkan Kuliah Karena Biaya.
Published
3 bulan agoon
By
rasinewsRASI FM – SMA N 1 Karas Kabupaten Magetan menjadi salah satu pioner penerapan program double track yang dilaksanakan oleh Dinas Provinsi Jawa Timur. Kepala Sekolah SMA N 1 Karas Asmaul Kusnah mengatakan, di tahun ke 5 mengikuti program double track yang merupakan program yang diinisiasi Gubernur Khofifah Indar Parawansa diterapkan untuk mengembangkan skill siswa SMA yang tidak melanjutkan sekolah dengan memberikan materi sejumlah ketrampilan seperti tata boga, cinematografi, kelistrikan, tata busana dan ketrampilan lainnya. Di tahun ke 5 SMA N 1 Karas telah memiliki DT Mart yang dikembangkan untuk menampung kreatifitas siswa yang telah menghasilkan sejumlah karya yang bernilai ekonomi.
“Ini tahun ke 5 dan level upnya kita harus punya DT Mart untuk membantu peserta didik kami memasarkan produk dan jasa layanan yang sudah dihasilkan peserta didik kami. Dari peserta didik kami ada yang mengikuti tata rias, tata boga, tata busana, seperti tatat rias kita pasarkan produk kita, kita menerima tatat rias pengantian, karnaval dan lain sebagainya, kita juga sewa baju adat,” ujarnya.
Asmaul Kusnah menambahkan, dari 2 bulan beroperasi DT Mart yang dikembangkan kolaborasi antara sekolah dengan komite sekolah telah mempu membukukan pendapatan bersih Rp 5 hingga 6 juta rupiah perhari. DT Mart SMAN 1 Karas diresmikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai pada hari Selasa (10/9/2024) lalu bersamaan dengan kegiatan monev program double track. Selain memasarkan produk siswa dari program double track, DT Mart juga memasarkan produk UMKM dari orang tua didik maupun masyarakat sekitar. DT Mart SMA N 1 Karas juga menjalin kerjasama dengan bank mandiri terkait sejumlah pelayanan keuangan masyarakat.
”Kami juga bermitra dengan UMMk maupun orang tua didik kami yang ingin punya usaha dipasarkan. Yang baru ini kami menggandeng bank mandiri dengan sejumlah jasa layanan seperti menabung agar anak didik kami dari penghasilannya bisa menabung,”imbuhnya.
Program double track di SMAN 1 Karas dikuti oleh sekitar 90 siswa dengan 3 program double track dibidang tata busana, tata boga dan tata rias. Ke 90 siswa tersebut diwajibkan menyelesaikan 120 jam pembelajaran ketrampilan yang kurikulumnya disusun oleh ITS selaku mitra Dinas Pendidiakan Provinsi Jawa Timur dalam program double track. Di SMAN 1 Karas 40 persen siswanya tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dikarenakan keterbatasan perekonomian. Dengan adanya program double track para siswa SMAN 1 Karas akan mendapat sertifikasi bidang kerja yang mereka ikuti di progam double track sehingga mereka mudah diterima di dunia kerja maupun berwira usaha dengan kemampuan ketrampilan yang mereka pelajari.
“Sudah bersertifikasi artinya anak anak itu mampu di bidangnya, selain trainernya dan teori ITS juga ngetes kaitannya degan kemampuan selama mengikuti program itu. Anak anak yang tidak kerja atau anak anak yang melanjutkan tapi tertunda sekolahnya itu ada 40 persen, double track ini untuk memenuhi 40 persen yang tidak melanjutkan kami beri program double track. Lulusan kami bisa diterima berbagai perusahaan dan bisa mandiri, bisa berwira usaha,” ucapnya.
Tercatat 67,84 persen siswa di Jatim memilih tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena berbagai faktor, salah satunya persoalan ekonomi. (DmS)
VISUAL NEWS klik
340 total views, 3 views today