Pendidikan
Siswa SMP di Magetan Sudah Satu Tahun Tak Masuk Sekolah Diduga Kecanduan Game Online, Pj Bupati Harus Ada Pendampingan.
Published
3 minggu agoon
By
rasinewsRASI FM – Siswa salah satu SMP di Kabupaten Magetan, Jawa Timur memillih tak masuk sekolah selama 1 tahun terakhir karena diduga kecanduan game on line. Wiwin kakak siswa mengatakan, setiap hari adiknya menghabiskan waktu di kamar untuk main game online. “Awalnya kelas 6 itu mulai malas ngapa ngapain kalau memegang HP. Sekolah kalau ada olah raga atau upacara atau pelajaran yang tidak disenangi pasti bolos. Pernah HPnya disembunykan ibu, dia langsung marah,” ujarnya ditemui di tempat kerjanya Kamis (21/11/2024).
Wiwin mengaku kebiasaan main game online adiknya semakin parah saat masuk di SMP. Meski sering bangun kesiangan karena main game on line namun adiknya masih mau mengerjakan pe er sekolah meski dengan konsekwensi terlambat datang ke sekolah. Ketergantungan main game online semakin parah lagi ketika ibu mereka meninggal dunia. “Sejak saat itu sudah jarang keluar, lebih banyak di kamar dan main game. Kalau diajak keluar kita harus pastikan tempatnya ada wifi atau jaringannya bagus dan tidak lama lama karena pinginnya kembali ke kamar main game,” imbuhnya.
Meski demikian kebiasaan adiknya masih belum terindikasi ada main judi online maupun kebutuhan yang berlebihan untuk mendukung kebiasaan main game on linenya. Wiwin mengaku tidak tahu pasti apakah adiknya memiliki pendapatan dari kebiasaan main gamenya karena tidak pernah meminta uang lebih. “Kalau untuk kebutuhan tidak pernah meminta uang lebih. Yang pasti kalau dirumah ada wifi,” ucapnya.
Wiwin mengaku saat ini pihaknya memasrahkan nasib pendidikan adiknya ke pihak sekolah. Pihak keluarga juga telah mengembalikan seluruh buku yang dipinjam ke sekolah. Meski demikian dia berharap adiknya tidak mengalami nasib putus sekolah. “Kalau informasi terakhir tidak naik sekolah, tetapi masih tercatat sebagai siswa,” katanya.
Dinas Pendidikan baru menerima laporan jika siswa mutasi ke Sulawesi.
Sayangnya upaya rasifm konfirmasi kepihak sekolah tidak membuahkan hasil, karena kepala sekolah dan guru BK ada acara diluar sekolah. Sementara Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Magetan Irawan mengatatakan, selama satu tahun terakhir pihaknya belum menerima laporan adanya siswa yang mengalami kecanduan HP hingga setahun tidak masuk sekolah. “Sementara belum ada laporan, saya sudah kroscek tapi infonya mutasi ke Sulawesi ikut saudaranya. Selama ini tidak ada laporan ke dinas,” katanya.
Terkait tidak adanya laporan ke Dinas Pendidikan menurut Irawan ada SOP dimana jika permasalahan penyelesaian permasalahan dilakukan dengan tim pencegahan penanganan sekolah atau guru BK. Kalau pihak sekolah sudah tidak bisa mengatasi permasalahan, maka sekolah disarankan untuk melapor ke Dinas Pendidikan untuk ditangani oleh satgas Pendidikan, PPKB dan satgas Polres. “Sampai saat ini belum ada laporan dari pihak sekolah, laporannya ini hanya dimutasi,” ucapnya.
Pj Bupati Magetan minat ada penyelesaian terhadap siswa bermasalah.
Sementara Pj Bupati Magetan Nizhamul meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk memberikan solusi terhadap siswa yang bermasalah dengan pendidikan mereka. Dia berharap anak anak yang bermasalah diberi bimbingan agar tidak sampai putus sekolah. “Kita minta untuk ada pendampingan terhadap mereka agar permaasalahan mereka bisa diatasi terkait permasalahan gadget maupun bullying,” katanya.
Sebelumnya siswa lainnya di Magetan memilih bolos sekolah selama 3 bulan karena permintaan untuk dibelikan motor Yamah FIZ R tidak dituruti oleh orang tua siswa. Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Suwito mengaku jika dalam waktu dekat siswa akan kembali masuk sekolah setelah dilakukan mediasi. Dinas DP2KBP3A Magetan saat ini memberikan pendampingan terkait kebutuhan pendidikan siswi agar tidak putus sekolah. “Setelah ada pendekatan, si anak mengaku akan kembali sekolah. Kita upayakan untuk siswa tidak putus sekolah. Setidaknya siswa nanti bisa mengikuti ujian agar bisa lulus sekolah. Kalau yang kecanduan game akan kita upayakan pendampingan,” ucap Suwito. (DmS)
150 total views, 3 views today