Connect with us

News

Masuk Musim Penghujan, Harga Ubi Jalar Jatuh Tinggal Rp 1.600, Ini Cara Petani Magetan Mensiasati

Published

on

Masuk Musim Penghujan, Harga Ubi Jalar Jatuh Tinggal Rp 1.600, Ini Cara Petani Magetan Mensiasati

RASI FM – Memasuki musim penghujan harga ubi jalar di pasaran anjlog hingga tinggal Rp 1.600 dari harga sebelumnya Rp 4.000. Petani Desa Sumberdodol Suratin mengatakan, sudah menjadi kebiasaan jika petani ubi jalar panen di akhir musim kemarau harga panennya jatuh. Dia mengaku tak bisa berbuat banyak dengan jatuhnya harga karena jika tidak dijual maka hasil tanaman ubi jalarnya akan rusak.

“Tergantung pemilik sawah kalau boleh segitu ya dibeli, Ini jadi Rp 1.600, Ini kalau ditahan ubinya akan rusak karena sudah waktunya panen,” ujarnya.

Baca Juga:  Cegah Penyebaran Covid 19, Satgas Lakukan Penyemprotan Desinfektan Rutin Ke Sejumlah Fasilitas Umum

Untuk menekan harga panen ubi jalarnya yang merosot tajam Suratin mengaku mengerjakan sendiri penggrapan sawahnya. Meski harganya jatuh hampir 70 persen namun dia mengaku pasrah dan mengakalinya dengan membagi lahannya yang hanya seperempat hektar dengan 2 tanaman berbeda yaitu ubi jalar dan bawang merah. Setidaknya dengan 2 tanaman yang berbeda salah satu tanaman miliknya memililki harga yang lebih bagus.

Baca Juga:  Sediakan Beras Murah, Bazar Sembako Murah Kejari Magetan Ludes Diborong Warga.

“Untuk menekan biaya saya kerjakan sendiri, kalau dipikir harga segitu tetap rugi, tapi kalau dikerjakan sendiri ya tidak rugi. Kemudian lahan ini saya tanami 2 tanaman ubi dan bawang biar kalau salah satunya harganya jatuh setidaknya harga bawang merah tidak jatuh,” imbuhnya.

Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan berasal dari Kabupaten Magetan Riyono mengatakan, pemerintah daerah seharusnya memiliki Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah atau BUMD untuk bisa membantu masyarakat agar bisa memasarkan produk hasil pertanian langsung ke pasar yang memiliki harga lebih baik dan tidak hanya bergantung kepada tengkulak sehingga harga komoditas pertanian di Kabupaten Magetan bisa memiliki nilai ekonomis tinggi ketika dijual.(DmS)

Baca Juga:  Diguyur Hujan 1 Jam, Kebakaran Hutan Gunung Lawu Sisi Selatan Dipastikan Padam.

VISUAL NEWS klik

 145 total views,  9 views today