Connect with us

News

Berikan Pelatihan Pembuatan Kerajinan Aksesoris dari Mote, Dinas KB Kabupaten Magetan Siapkan Perempuan Desa Suco Mandiri.

Published

on

Berikan Pelatihan Pembuatan Kerajinan Aksesoris dari Mote, Dinas KB Kabupaten Magetan Siapkan Perempuan Desa Suco Mandiri.

RASI FM – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Magetan memberikan pelatihan pembuatan aksesoris kelengkapan busana muslim kepada puluhan perempuan Desa Suco, Kecamatan Bendo. Plt Kepala Dinas PPPKBPP dan PA Kabupaten Magetan Suwito mengatakan, pelatihan kepada ibu ibu sebagai kepala rumah tangga dengan ketrampilan pembuatan aksesoris agar mereka bisa eksis dan berdaya ditengah masyarakat.

”Perempuan ini agar bisa berdaya dan esksis di tengah masyarakat. Salah satu upaya kita memberikan bantuan pelatihan yang diminta oleh para ibu ibu di Desa Suco yang mereka inginkan,” Ujarnya.

Suwito mengatakan, keterlibatan Dinas Industri dan Perdagangan Kabupaten Magetan dan instansi lainnya dalam pelatihan diharapkan akan mampu memberikan solusi terkait pengelolaan hasil kerajinan yang dihasilkan ibu ibu kepala rumah tangga tersebut.

”Keterlibatan DInas Indag ini harapannya tidak hanya mereka membuat produk, tetapi harapannya bagaimana pemasarannya dan yang mendampingi mereka. Baik nanti di BUmdesnya desa atau nanti ditingkat Kabupaten, sehingga mereka memiliki penghasilan dan bisa berdaya dan berdiri sendiri sehingga tidak bergantung kepada orang lain,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pemkab Lamongan Dapat Bantuan 154 Alsintan

Camat Bendo Hermin Supraptiwi mengatakan, pelatihan yang melibatkan sejumlah instansi dan sejumlah perbankan tersebut diharapkan akan menambah jumlah UMKM di Desa Suco. Kehadiran sejumlah pihak dan pihak perbankan diharapkan akan membantu perekembangan sejumlah UMKM yang sudah berkembang di Desa Suco.

“Adanya pelatihan ini diharapkan jumlah UMKM di Desa Suco bisa bertambah dan berkembang. Tidak hanya melulu terkait makanan olahan, tetapi ada kreatifitas lain kerajinan tangan, kalau di desa Suco ini yang sudah ada kerajinan batik, ada perkembangan terkait potensi dan pemasaran, dan mungkin terkait penambahan modal dari BPRS mudah mudahan bisa membantu perkembangan UMKM yang ada di Desa Suco ini,” katanya.

Baca Juga:  Rombongan Kades Magetan Mengalami Kecelakaan di Tol Tegal Saat Pulang Usai Demo di Jakarta.

Sementara Plt Kepala Desa Suco Aning Ekawati mengatakan, pelatihan pembuatan aksesoris busana muslim diharapkan akan mendukung sejumlah ketrampilan perempuan yang sudah ada di Desa Suco seperti batik, jamu dan potensi dari kebun suheden suco herbal garden yang ada di desanya. Pemerintah desa juga memprioritaskan penggunaan anggaran desa untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan di desanya.

“Setiap tahun kita menganggarkan untuk pemberdayaan masyarakat karena disitu juga sesuai dengan peraturan yang ada., Setiap tahun kita juga menganggarkan anggaran untuk pelatihan tapi beda beda sesuai dengan perkembangannya,” kataya.

Dipilihnya kerajinan dari mote menuerut Yanthy Monica soetomo pelatih pembuatan kerajinan tangan dari mote dikarenakan cukup mudah dikerjakana oleh orang awam karena hanya membutuhkan ketrampilan untuk menjalin mote dari berbagai bentuk dirangkai menjadi kerajinan yag indah. Harga jual dari rangkaian mote juga cukup menjanjikan karena bisa berkisar 10.000 hingga ratusan ribu rupiah tergantung dari kreasi dari para pembuatnya. Kerajinan mote juga bisa dikembangkan menjadi sejumlah kerajinan lain seperti bros, gelang, kalung, bros hijab, gantungan HP dan sejumlah kerajinan lainnya.

Baca Juga:  Belum Dikeluarkan Sebagai ASN, Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan Masih Menunggu Guru Agama Yang Ajak Nginap di Hotel Siswa SD Selesai Menjalani Pidana

“Tidak susah sama sekali biasanya belum biasa jadi dijarinya belum teribasa memegang meterial yang kecil. Kalau meterinya berwarna warni mereka tidak akan kesulitan sama sekali karena cantic sekali. Untuk harganya tinggal material biasanya bisa dijual Rp 10.000 sampai 10.000 bisa, kalau materialnya bagus bisa dijual lebih tinggi lagi. Harga  tergantung materialnya,” katanya.

Tatik dan Suprapti mengaku tidak kesulitan belajar merangkai mote mote yang ada. Mereka mengaku masih membutuhkan waktu untuk bisa belajar sehingga mereka bisa menghasilkqn kerajinan yang berkualitas.

“Kita masih lihat ini, belajar lagi., kalau masukin tidak sulit, tapi kebiasaan bertanam padi ya agak sulit lagi,” katanya (dms)

 228 total views,  3 views today