Pendidikan
Prihatin Dengan Harga Klebut Mahal, Siswa SMK Yosonegoro Membuat Klebut Dari Limbah Kertas.
Published
5 bulan agoon
By
rasinews
Rasi Fm – Sejumlah siswa jurusan kriya kulit di SMK Yosonegoro Kabupaten Magetan membuat cetakan kaki untuk pembuatan sandal maupun sepatu dari limbah kertas. Bintang Fajar siswa kelas XII Jurusan Kriya Kulit SMK Yosonegoro bersama 3 rekan lainnya mengaku membuat klebut karena kebutuhan klebut yang dibutuhkan pengrajin sepatu maupun sandal cukup banyak. Pengrajin sepatu maupun sandal setidaknya harus memiliki setidaknya 14 pasang klebut untuk membuat satu set ukuran sandal maupun sepatu. Harga klebut atau acuan yang cukup mahal juga menjadi kendala bagi pengrajin sandal maupun sepatu di Magetan.
Klebut limbah kertas menurut Bintang Fajar dibuat dari campuran antara bubur kertas dengan campuran lem kertas serta semen putih. Untuk memperkuat konstruksi klebut mereka menambahkan kawat sebagai kerangka klebut. Para siswa kreatif tersebut melakukan pecobaan hingga 3 kali untuk mendapatkan campuran bahan pokok pembuatan klebut. Saat ini mereka masih terus mengembangkan klebut buatan mereka. Mereka berharap klebut dari limbah kertas tersebut bisa bermanfaat bagi pengrajin sandal dan sepatu serta bisa mengurangi sampah kertas.
“Waktu praktek klebutnya kurang. Setiap sepatu itu jenisnya beda beda dan membuat sandal itu klebutnya juga beda dan ukurannya juga berbeda beda. Dengan ini kita bisa menjual sekitar Rp 40.000 karena terbuat dari limbah yang mudah didapat,” ujarnya.
Sementara Guru pembimbing Siswa SMK Yosonegoro Aminto Hari mengatakan, pihak sekolah mendukung penuh inovasi siswa dalam berkarya seperti membuat klebut dari bahan limbah kertas. Saat ini klebut karya siswa masih dalam taraf percobaan dan dilakukan pengujian terhadap ketahanan karya siswa tersebut.
“Ini nanti akan dirapikan dihaluskan dan diwarna lain. Ukurannya nanti dirapikan, kalau sudah kering lebih ringan lebih kedap dan kita beri otot kalau dipukul nanti lebih kuat. Kesulitannya belum ada, kalau mau buat cepat harus dipress dan bahannya akan dimodif dengan bahan lainnya nanti,” katanya.
Di pasaran klebut dari plastic memiliki harga Rp 125.000 satu pasang untuk ukuran kecil sementara untuk ukuran besar harganya mencapai Rp 150.000, padahal dalam satu set ukuran pengrajin membutuhkan 6 hingga 7 pasang klebut. Sementara harga klebut dari kayu sono keling mencapai Rp 180.000 satu pasang. Para siswa SMK berharap klebut dari limbah kertas buatan mereka bisa dijual dengan harga dibawah Rp 50.000 satu pasang setelah selesai melakukan ujicoba. Dengan murahnya harga klebut mereka berharap para pengrajin sandal dan sepatu di Kabupaten Magetan tidak kesulitan dengan kebutuhan acuan.. (DmS)
435 total views, 3 views today
You may like
Kasus Pandemi Melandai, Pemkab Magetan Terus Galakkan Vaksinasi.
Kunjungi Ponorogo, Sandiaga Uno Mengatakan Ada 1,1 Juta Lapangan Kerja Terbuka Melalui UMKM.
Pemkab Magetan Sosialisasikan Pelaksanaan Pemotongan Hewan di Masa Pandemi PMK.
DPRD Kabupaten Magetan Perjuangkan Nasib Guru Honorer Dilingkup Pemerintah Daerah Melalui Perda.
Tangani PMK Pemkab Magetan Dapat Bantuan Dari Mahasiswa Peternakan Yang KKN Tematik.
Atlit Paralayang Kabupaten Magetan Sumbang Medali Perunggu di Ajang Porprov Jember.