Ini Alasan Pemkab Magetan Membuka Gratis Pendidikan Setara Diploma 1.

Rasi Fm – Terhitung sejak tanggal 1 Maret mendatang Kabupaten Magetan akan memiliki kampus program pendidikan setara diploma 1 hasil kerjasama antara pemerintah Kabupaten Magetan dengan ATK Yogyakarta. Bupati Magetan Suprawoto mengatakan, program pendidikan setara diploma 1 tersebut gratis, dimaksudkan untuk memberi peluang kepada siswa yang orang tuanya tidak mampu sehingga mereka bisa kuliah. Pemerintah daerah saat ini telah menyediakan ruang perkuliahan di SD Unggulan Mangkujayan yang tidak terpakai sebagai kampus sementara. Sedangkan untuk ketersediaan dosen akan dipenuhi oleh ATK Yogyakarta. ATK Yogyakarta juga akan menanggung biaya perkuliahan mahasiswa.
“Anak anak Magetan yang orang tuanya mungkin tidak mampu , tidak mungkin sekolah dan harus keluar bisa memberi peluang kepada mereka. Bayangkan tidak bayar D 1 ini tidak bayar sama sekali. Yang membiayai semua guru, praktek, SPP itu gratis tidak ada penarikan sama sekali,” ujarnya.
Suprawoto menambahkan, lulusan ATK nantinya akan diproyeksikan untuk membuka peluang inovasi kerajinan kulit di Magetan dimana bahan baku kulit samak di Magetan sangat melimpah. Dari 7 juta feet persegi kulit samak hasil produksi dari LIK Magetan, 90 persen pangsa pasarnya keluar daerah bahkan ke luar negeri. Sementara pengrajin kulit Magetan hanya menyerap kurang dari 10 persen hasil produksi samak kulit. Dengan adanya lulusan ATK diharapkan kerajinan kulit di Magetan bisa lebih maju dari sisi desain maupun dari kualitas produk.
“Hampir 90 persen persamaan kulit pasarannya keluar, malahan informasi dari UPTD Kulit LIK keluar negeri. Oleh sebab itu pendirian D1 diharapkan akan menumbuhkan potensi wirausaha muda dibidang kulit sehingga usaha kulit di Magetan semakin maju,” imbuhnya.
Sebelumnya Bupati Magetan Suprawoto meresmikan langsung program pendidikan setara diploma 1 kerja sama antara pemerintah daerah dengan ATK Yogyakarta di pendopo Surya Graha dimana gelombang pertama diploma 1 diikuti oleh 36 mahasiswa dari 54 pendaftar calon mahasiswa dari berbagai daerah. (DmS)