News
Bayi di Ponorogo Lahir Tanpa Anus, Orang Tua Butuh Biaya Pengobatan,
Published
6 bulan agoon
By
rasinews
RASI FM – Agung Tegar Jiwa Prakosa, bayi berusia 3 bulan warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur terlihat terlelap dipelukan ibunya Hermin di ruang dahlia Rumah Sakit Umum Daerah RSUD dr Harjono Ponorogo. Anak ke 4 dari pasangan Sujoko – Hermin terlahir tanpa anus. “Lahir di puskesmas, tahunya diberi tahu bidan kalau anak saya lahir tidak punya anus saat baru lahir itu,” ujarnya ditemui di RS Harjono Ponorogo Kamis (31/10/2024).
Hermin mengaku pasca lahir di Puskesmas Pulung anaknya sempat dirujuk ke RS Ngawi untuk menjalani operasi pertama pembuatan saluran pencernaan melalui perut atau kolostomi. “Operasi di Ngawi pembuatan saluran pencernaan. Ini ada lagi jadwal operasi kedua dengan jeda waktu tujuh bulan sejak operasi pertama kemarin” imbuhnya.
Pasca operasi kolostomi di rumah sakit Ngawi, Agung Tegar Jiwa Prakosa kembali masuk RSUD dr Harjono Ponorogo untuk menjalani pengobatan Pneumonia atau peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. “Ini masuk lagi di RSUD dr Harjono karena sakit yang berbeda,” ucap Hermin.
Hermin mengaku tidak tahu lagi harus mencari biaya pengobatan dari mana lagi karena dari penghasilan suaminya yang bekerja sebagai buruh tani tidak akan mencukupi. Untuk meringankan biaya pengobatan dia mengaku saat ni mengurus BPJS yang akan berlaku Hari Jumat (1/11/2014). “Saya ibu rumah tangga biasa. Bapaknya hanya buruh bangunan, untuk makan aja susah. Bpjs jumat nanti,” keluhnya.
Bayi Agung Tegar Jiwa Prakosa mengalami banyak kondisi medis.
Sementara itu dokter spesialis anak di RSUD dr.Harjono Ponorogo, Kautsar Prastudia mengatakan bayi Agung Tegar Jiwa Prakosa mengalami banyak kondisi medis. Karena tanpa anus penanganan yang dilakukan diantaranya adalah pembuatan saluran pencernaan. “Pertama memang tanpa anus sehingga perlu penanganan khusus. Saluran pencernaannya itu dibuat, dimodifikasi sehingga buang air besarnya tidak lewat anus, namanya kolostomi. Itu kondisi medis yang pertama,” katanya.
Untuk kondisi kedua menurut Kautsar Prastudia adalah infeksi di paru-paru atau pneumonia. Sementara kondisi kesehatan yang ke tiga yang dialami oleh bayi Agung Tegar Jiwa Prakosa adalah kelainan kotak suara laringomalasia dan gangguan saluran pencernaan. “Untuk kondisi pneumonianya sudah mulai membaik. Hanya saja, kondisi laringomalasianya itu, akan terus dilakukan perbaikan terutama pada bagian saluran pencernaannya,” jelasnya.
Dia memaparkan, tahapan pengobatan yang dilalui bayi Tegar masih panjang. Jika kondisi kesehatannya stabil, maka penanganan selanjutnya akan dilalui sambil rawat jalan. “Masih ada tahapan untuk saluran kita kerjasama dengan dokter bedah anak di RS Ngawi, jadi terkait itu kita rujuk kesana. “ pungkas Kautsar. (DmS)
276 total views, 3 views today
You may like
Petugas Gabungan Kabupaten Ponorogo Skrining THM Cegah Penyebaran HIV Pasca Belasan Pekerja Warung Kopi Terpapar HIV.
Ancam Pakai Sabit Saat Dilerai Bertengkar Dengan Mantan Istri, Pria di Ponorogo Terancam Penjara 10 Tahun.
Langgar Ijin Tinggal Imigrasi Ponorogo Deportasi Warga Iraq
Aset Dijadikan Warung Kopi Prostitusi, Ini yang Akan Dilakukan PT KAI.
Tutup Prostitusi Berkedok Warung Kopi, Pemkab Ponorogo Akui Temukan 13 Pekerja Terpapar HIV.
Aksi Komplotan Pencurian Susu Formula di Ponorogo Terekam CCTV, Bawa Kabur Susu Dengan Cara Ditaruh Diantara Paha.