Connect with us

Kesehatan & OlahRaga

Screaning di 3 Tempat, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Ditargetkan Temukan 1.200 Penderita TBC.

Published

on

Tahun Ini Pemkab Magetan Fokus Pengembangan 2 Puskesmas Menjadi Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Panekan dan Lembeyan.

RASI FM – Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan melakukan screaning terhadap masyarakat berpotensi terpapar TBC dalam kegiatan pencegahan penyebaran TBC di 3 lokasi yaitu Desa Rejomulyo, Kecamatan Panekan dan Pondok Temboro di asrama putri dan asrama putra. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmad Hidayat mengatakan, di 3 lokasi tersebut kegiatan berhasil melakukan screaning terhadap 300 masyarakat yang merupakan kontak erat dengan penderita TBC. Kegiatan tersebut untuk mengantisipasi sejak dini penyebaran TBC karena semakin dini pasien terpapar terdeteksi dan mengikuti program pengobatan maka keberhasilan terbebas dari TBC akan semakin tinggi.

Baca Juga:  Magetan Kirimkan 144 Atlit dan Official Dalam PorProv Jatim 2022.

“Itu ada 300 an yang kita periksa, beberapa diantaranya bergejala, kemudian gambaran radiologi ya bergejala, kemudian kita periksa lebih lanjut dengan pemeriksaan mengarah ke TBC dan kita periksa lebih lanjut dengan TCM tes cepat molekuler. Dari hasil itu kita temukan 5 yang positif terjangkit TBC,” ujarnya.

Rohmad Hidayat menambahkan, Dinas Kesehatan Kabuapten Magetan ditargetkan untuk menemukan 1.600 penderita TBC tahun ini, dimana di trisemester pertama tahun 2024 baru menemukan sekitar 500 penderita TBC untuk menjalani program pengobatan. Sementara terkait upaya Indonesia terbebas TBC angka keberhasilan pemerintah Kabupaten Magetan mendekati angka 100 persen dengan upaya menemukan secepatnya pasien penderita TBC dan melakukan pengobatan sejak dini.

Baca Juga:  Ditengah Proses Penambahan Masa jabatan Kades Dinas PMD Magetan Usulkan Pelaksanaan Pilkades Untuk 4 Desa, Ini Sebabnya.

”Kita sebenarnya ada target temuan kasus baru tahun ini 1600, dan dari trisemester kita baru menemukan 30 an persen atau sekitar 500 atau 600 an kasus baru yang kita obati. Kalau keberhasilan kita hampir 100 persen dari kasus yang kita temukan kemudian kita obati,” imbuhnya.

Dari Global TB Report 2023, saat ini Indonesia menempati peringkat kedua di dunia setelah negara India dengan estimasi kasus TBC baru sebanyak 1.060.000 kasus dengan kematian mencapai 134.000 per tahun, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
TBC merupakan penyakit kronis yang menular dan mematikan, sekitar 17 orang per jam meninggal akibat TBC. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menemukan seluruh kasus TBC dan mengobati sampai sembuh, sehingga penularan TBC dapat dihentikan. (DmS)

Baca Juga:  SMK Yosonegoro Gandeng Unesa Dan Ulama Tingkatkan Kualitas Anak Didik, Ratusan Siswa Lulusan Diterima Dunia Kerja.

VISUAL NEWS klik

 206 total views,  9 views today