News
Puluhan Sapi Mati, Disnakan Magetan : Kita Sudah Tidak Lagi Mendapatkan Alokasi Vaksin.
Published
6 bulan agoon
By
rasinews
RASI FM – Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, Jawa Timur memastikan jika gejala PMK di Kabupaten Magetan, Jawa Timur merupakan gejala PMK ringan. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, Nur Haryani mengatakan, kematian sapi yang tercatat di Desa Kedungguwo ada 6 ekor peternak mandiri yang melaporkan ke dokter hewan. “Terakhir saya terima info ada 6 yang mati di Kedungguwo dari peternak mandiri. Dan PMK gejalanya saat ini hanya ringan tidak se ekstrem dulu dan banyak kesembuhannya,” ujarnya melalui pesan singkat Minggu (29/12/2024).
Nur Haryani menambahkan, dari catatan Dinas Peternakan selama setahun terakhir tercatat ada 426 kasus PMK di 2024 dengan sapi sembuh 270 ekor, dipotong paksa 21 ekor dan sapi mati sebanyak 9 ekor serta proses pengobatan 126 ekor. Dengan cuaca ekstrem saat ini dikhawatirkan ada penyakit lain yang memperparah kondisi ternak yang mengakibatkan kematian. “Kita sudah tidak lagi mendapatkan alokasi vaksin, sehingga harapannya semua peternak punya kesadaran utk vaksin mandiri atau berbayar,” imbuhnya.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan mengaku telah mengeluarkan surat himbauan kepada seluruh camat di Kabupaten Magetan untuk peternak menjaga kebersihan kandang, tidak membeli sapi dari luar Jawa Timur, ternak divaksin 3 kali setahun dan meningkatkan kesadaran pertenak untuk memvaksin secara mandiri sapi mereka. “Dari kabidnya nanti malam baru ada pertemuan. Kita sudah mengeluarkan edaran himbauan kepada seluruh kecamatan,” pungkasnya.
Sementara Kepala Desa Kedungguwo Noor Hayati mengatakan, dari data yang dilaporkan warganya lebih dari 30 sapi mati dengan ciri ciri mengeluarkan lender pada bagian mulut dan sapi kesulitan makan. “Kalau yang mati ada 30 lebih, sebelumnya tidak mau makan kemudian dari muluntya keluar lendir. Untuk penyebab kematianya saya kurang tahu pasti tapi ini sudah kita laporkan ke Dinas Peternakan,” ujarnya.
Sebelumnya Puluhan sapi milik warga Desa Kedungguwo, Kecamatan Sukomoro, kabupaten Magetan, Jawa Timur dilaporkan mati setelah tidak mau makan, mengalami lemas dan kuku yang terluka. Rohman salah satu warga Kedungguwo mengatakan, dua hari terakhir sapi miliknya mati 2. Rohman sapi miliknya mati dengan gejala seperti PMK. Dari 2 sapi indukan miliknya sudah 3 kali dilakukan vaksin secara mendiri dengan sekali suntik membayar Rp 100.000. (DmS)
VISUAL NEWS klik
402 total views, 6 views today
You may like
Dinas Peternakan Kabupaten Magetan Pastikan Biaya Pemotongan Hewan di RPH Hanya Rp 30.000 Per Ekor Sapi Kurban.
Peternak di Magetan Pilih Lockdown 3 Bulan Sapinya yang Berbobot 1 Ton, Berharap Diberli Presiden Saat Idul Adha.
Tangani PMK, Pemkab Ponorogo Gencarkan Vaksin dan Perpanjang Penutupan Pasar Hewan.
Terima 3.500 Dosis, Dinas Peternakan Kabupaten Magetan Tetap Akan Laksanakan Vaksin di Desa Yang Tolak Pelaksanaan Vaksin Dengan Surat Pernyataan.
Pedagang Kambing Mengaku PMK Berpengaruh Pada Harga Jual Kambing Yang Turun Hingga Rp 200.000 Per Ekor.
PMK Lebih Ganas Dari Kasus Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Desak Pemerintah Tetapkan Status Wabah PMK.