News
Dari Haul 76 Gubernur Soerjo, Rekaman Pidato Pembakar Semangat Arek Arek Suroboyo Jelang Pertempuran 10 November 1945 Belum Ditemukan.
Published
7 bulan agoon
By
rasinews
RASI FM – Muries Subiyantoro selaku Juru Bicara Keluarga Gubernur Soerjo mengaku masih ada sejumlah kejanggalan dalam sejarah Gubernur Soerjo, diantaranya adalah rekaman suara pidato Gubernur saat malam 10 November 1945 yang membakar semangat pemuda Surabaya dan sekitarnya untuk berani melawan Belanda yang mengultimatum warga Surabaya untuk menyerah yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Dia mengatakan ada keinginan kuat untuk mendengar suara asli Gubernur Soerjo saat berpidato membakar semangat di RRI Surabaya pada malam hari tanggal 9 November 1945 tersebut.
“Rekaman itu salah satu bukti sejarah yang belum kita temukan. Bagaimana Gubernur waktu itu membakar semangat tidak hanya pemuda Surabaya tetapi pemuda di luar wilayah Surabaya juga turut terbakar semangatnya untuk mempertahankan Kota Surabaya sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Timur,” katanya.
Kejanggalan yang kedua yang disampaikan adalah tanggal meninggalnya Gubernur Soerjo yang tertulis 12 November 1947, padahal dari sejumlah sejarah yang ditelusuri oleh keluarga besar, Gubernur Soerjo meninggal pada tanggal 12 November 1948. Hal tersebut berdasarkan cerita dari Residen Surakarta Sudiro yang menceritakan jika saat menuju Kabupaten Ngawi dari Yogyakarta pada tanggal 10 November 1948 hari sudah terlalu sore, dimana Gubernur Soerjo akhirnya menginap di Solo. Lalu melanjutkan perjalanan dari Solo ke Madiun pada tanggal 11 November 1948.
“Literasi dari bude menyatakan eyang Soerjo orang terakhir yang meninggal. Ketika ditangkap diinterogasi disiksa, pada proses itulah kami mendapat firasat beliau meninggal 12 November,” kata Muries.
Sementara cerita dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dimuat di sejumlah media mengungkapkan bahwa Gubernur Soerjo menggunakan mobil HB IX yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan saat perjalanan dari Solo menuju ke Madiun. Sementara HB IX menggunakan mobil milik Gubernur Soerjo. Saat tiba di Ngawi Gubernur Serjo dibunuh oleh gerombolan PKI pimpinan Muso.
“Ada 3 versi kematian Gubernur Soerjo, ada yang didampingi oleh 2 polisi dan versi lain ada 2 mobil yang ditumpangi Gubernur Soerjo dengan 2 orang tentara dan 1 mobil ditumpangi oleh 2 orang polisi. Jadi ditangkapnya itu pakai 2 mobil atau 1 mobil itu masih kontroversi,” kata Muries.
Selaku keluarga besar Gubernur Soerjo Muries mengatakan keluarga besar berharap ada kegiatan Haul Gubernur Serjo setiap tanggal 11 November untuk mengenang jasa Gubernur pertama Jawa Timur tersebut dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Hingga saat ini sudah 4 kali kegiatan Haul Gubernur Soerjo dilaksanakan oleh DPRD Provinsi Jawa Timur sejak tahun 2020 lalu.
“Kalau menjelang HUT Provinsi bulan Oktober itu upacara oleh pemprov, sementara kegiatan haul Gubernur Soerjo di Bulan November itu inisiasi DPRD Provinsi,” pungkas Muries. (dMs)
VISUAL NEWS klik
282 total views, 3 views today