Connect with us

Budaya & Pariwisata

Tradisi Gantung Ketupat Sepanjang 1 Km, Tradisi Warga Kampung Joso Saling Memaafkan di Hari Raya Idul Fitri.

Published

on

Tradisi Gantung Ketupat Sepanjang 1 Km, Tradisi Warga Kampung Joso Saling Memaafkan di Hari Raya Idul Fitri.

Rasi Fm – Warga Kampung Joso, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur kembali menggelar tradisi unik merangkai ketupat dan lepet sepanjang 1 kilometer atau sepanjang jalan di kampung mereka. Syamsuri salah satu perangkat Desa Turi mengatakan, wisata ketupat yang dilaksanakan warga Dusun Joso yang merupakan kampung NU merupakan inisiatif warga yang memasak ketupat dan sayur lodeh, opor, dan pecel untuk disajikan kepada para warga yang datang.

“Sudah menjadi tradisi disini memang di Hari Lebaran ke 7 masyarakat masak ketupat dan lepet setiap warga menshodakohkan 20 ketupat yang di pajang didepan rumah mereka untuk di nikmati pengunjung,” ujarnya ditemui di Dusun Joso Sabtu (28/04/2023).

Baca Juga:  H+3 Lebaran Jalur Menuju Sarangan Macet di Sejumlah Titik, Petugas Buka Tutup Jalur di Telaga Sarangan

Sementara Winarti warga Kampung Joso mengaku selain ketupat warga juga menyiapkan menu sayur lodeh, opor dan pecel sejak pukul 03:00 WIB. Sayur dan pecel serta kerupuk di jajar di atas meja di depan rumah masing masing warga.

“Kalau ketupatnya sudah dimasak kemarin, kalau sayurnya tadi malem jam 3 kita siapin. Bagi yang suka opor ada, yang suka lodeh ada juga, bahkan ada yang suka bisa dicampur pecel, lodeh atau opor. Tergantung selera masing masing,” katanya.

Baca Juga:  Percantik Stasiun Magetan, Pemkab Magetan Bebaskan 50 Meter Rumah Warga.

Lurah Kampung NU Joso Minhad mengatakan, tradisi wisata ketupat lebaran dimulai sejak tahun 2017 lalu saat Kampung Joso ditetapkan sebagai kampung Nu. Wisata ketupat dilaksanakn di hari ke 8 hari Raya idul Fitri.

“Ketupat ini merupakan symbol dari kegiatan masyarakat untuk mempererat silaturohim atau kegatan meminta maaf di hari raya Idul Fitri,” ucapnya.

Kegiatan wisata ketupat merupakan kegiatan swadaya masyakat dimana setiap warga membuat 20 ketupat dan lepet untuk digantung di depan rumah masing masing. Warga yang datang dari manapun dipersilahkan menikmati hidangan ketupat tersebut bersama dengan sayur lodeh, opor maupun pecel.

Baca Juga:  Gelar Reses 2 Tahun 2023, Anggota DPRD Kabupaten Magetan Serap Keluhan Petani Terkait Pupuk Subsidi dan Jalan Tani

“Ini bentuk silaturohim warga di sini, kita ikhlas menjamu warga yang datang. Ini salah satu upaya juga menangkal radikalisme dengan mempererat silaturohim,” imbuh Minhad.

Dalam keigatan wisata ketupat kali ini warga Kampung NU juga meresmikan tugu satu abad NU di perempatan menuju kampung Joso. Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Magetan Suprawoto.

”Kita harapkan tradisi baik ini terus dilanjutkan untuk menjaga silaturohim,” ucapnya. (DmS)

 278 total views,  3 views today