News
Petani Kurang Waspada, Tanaman Padi Petani di Desa Gebyog Diserang Hama Wereng.
Published
11 bulan agoon
By
rasinews
RASI FM –Petani di Desa Gebyog dinilai kurang waspada terhadap perkembangan hama wereng yang menyerang tanaman padi milik mereka. Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman BPPP Karangreajo Subari mengatakan, serangan hama wereng yang dirasakan oleh petani di Desa Gebyog karena kurangnya kewaspadaan petani akan keberadaan hama wereng yang berada di bagian bawah batang padi. Petani sebenarnya harus mengamati jika dalam batang padi terdapat 10 wereng harus segera diambil tindakan. Petani harusnya waspada pada tanaman padi usia 40 hari dan mengamati seminggu sekali tanaman padi miliknya.
“Kalau petani mau mengamati sebelum terjadi itu kuncinya., harus mengetahui populasinya wereng, kalau dilihat ada 10 itu harus dikendalikan. Pengamatan seharusnya seminggu sekali, kelemahan petani kalau mengamati diatas hijau dia pikir aman, padahal wereng itu dibawah bagian padi,” ujarnya.
Subari menambahkan, satu ekor wereng bisa menghasilkan telur hingga 300 butir telur dimana telur tersebut menetas pada umur 7 hari. Wereng akan mengalami nimpa atau ganti kulit hingga 5 kali setiap 3 hari sekali dimana di usia 30 hari telah siap menjadi wereng remaja yang akan menghisap cairan di batang padi yang akan membuat tanaman padi kering dan mati.
“Satu wereng bisa bertelur 300 butir yang akan menetas di umur 7 minggu kemudian akan mengganti kulit setiap 3 hari sekali sebanyak 5 kali sebelum menjadi wereng remaja. Wereng remaja ini yang berbahaya karena dia akan menghisap cairan pada batang padi untuk hidup sehingga batang padi akan mengering dan mati,” imbuhnya.
Subari menambahkan, semakin sering menggunakan pestisida membuat hama wereng mudah meraja lela karena musuh alami wereng seperti katak, laba laba dan musuh alami wereng lainnya telah mati karena pengaruh insektisida.
“Seringnya petani menggunakan insektisida juga menjadi penyebab musuh alami wereng mati seperti katak, laba laba dan capung,” katanya.
Sulitnya petani menerapkan system tanam jajar legowo juga menjadi pengaruh sulitnya wereng diberantas. Menurutnya dengan penanaman padi jajar legowo kelembaban di area tanaman padi warga bisa dikurangi yang menjadi penyebab hama wereng cepat berkembang biak.
“Sulit petani diajak untuk merubah menggunakan tanam jajar legowo karena dengan jajar legowo bisa mengurangi kelembaban area tanaman padi. Dengan jajar legowo untuk pemberantasan juga mudah melalui tengah tanaman padi,” ucapnya.
Rencananya hari ini Dinas Pertanian Kabupaten Magetan akan melakukan upaya pemberantasan hama wereng yang dikeluhkan oleh 5 kelompok tani dimana hampir 2 hektar tanaman padi di Desa Gebyog diserang hama wereng. Serangan wereng mengamcam lebih dari 50 hektar tanaman padi petani di Desa Gebyog. (DmS)
558 total views, 3 views today
You may like
Alokasi Pupuk Bersubsidi di Magetan Berkurang, Dinas Pertanian Himbau Petani Cermat Melakukan Pemupukan.
Petani Cabai di Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Tak Nikmati Kenaikan Harga Cabai, Pilih Tanam Wortel.
Masuk Musim Penghujan, Harga Ubi Jalar Jatuh Tinggal Rp 1.600, Ini Cara Petani Magetan Mensiasati
Terkena Gurem, Petani Bawang Merah di Magetan Merugi Disaat Harga Mahal.
Harga Cabai Merosot Tajam, Petani di Plaosan Memilih Mengganti Tanam Kentang.
Tanaman Padi Usia 50 Hari Diserang Wereng, Petani Desa Gebyog Khawatir Gagal Panen.