Connect with us

News

Masih ada 2.000 Lebih Bayi Alami Stunting, Pemkab Magetan Libatkan ASN menjadi Orang Tua Asuh Bayi Stunting Melalui Program Anting Emas.

Published

on

Masih ada 2.000 Lebih Bayi Alami Stunting, Pemkab Magetan Libatkan ASN menjadi Orang Tua Asuh Bayi Stunting Melalui Program Anting Emas.

Rasi fm – Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas Kesehatan meluncurkan program Asuh Balita Stunting untuk Wujudkan Generasi Magetan Berkualitas atau Anting Emas untuk menuntaskan kasus stunting yang masih berada di kisaran lebih dari 9 persen atau hampir 3.000 balita stunting. Pj BUpati Magetan Hergunadi dalam peluncuran program anting emas mengatakan, melalui program stunting kepala dinas, kepala bidang serta pejabat di pemerintahan Kabupaten Magetan diharapkan akan menjadi orang tua asuh dari balita yang mengalami stunting. Meski demikian program anting emas juga bisa diikuti oleh seluruh masyarakat.

Baca Juga:  Tahun Ini Pemkab Magetan Kucurkan Anggaran Pembangunan Eco Bambu Park Sebesar Rp 300 Juta Untuk Pembuatan Master Plan.

“Utama di aparat dulu, tetapi kita membuka kesempatan masyarakat umum yang peduli dengan stunting semoga bisa menjadi orang tua asuh bayi stunting,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmat Hidayat mengatakan, program anting emas akan efektif dilaksanakan 3 bulan kedepan dengan pemberian asupan oleh tim pendamping keluarga yang bertugas mengolah makanan untuk mencukupi kebutuhan gizi balita stunting terutama kebutuhan protein hewani untuk bebas dari stunting. Sementara peran orang tua asuh adalah untuk memastikan ketersediaan kebutuhan kecukupan gizi bagi balita stunting. Untuk menjadi orang tua asuh selama program stunting dibutuhkan biaya 1.350.000 biaya memberikan asupan gizi selama 3 bulan.

Baca Juga:  Ini Alasan Pemkab Magetan Berlakukan Gerakan Bermasker 24 jam

“harapannya program ini mulai Bulan November hingga Bulan Februari. Selama 90 hari dievaluasi setiap penimbangan. Setelah 90 hari diharapkan ada kenaikan berat badan bayi. Untuk asupan gizi diolah oleh tim pendampingan yang ada di setiap desa sementara orang tua asuh itu memastikan kebutuhan bahan untuk kebutuhan protein hewni bisa telur ayam atau daging,” imbuhnya.

Baca Juga:  Kasus DBD Tinggi , Masyarakat Magetan Masih Minim Pemahaman Pemberantasan Sarang Nyamuk Aedes Aegypti.

Selama pelaksanaan anting emas diharapkan angka stunting di Kabupaten Magetan akan menurun drastis. Tahun ini menurut bulan timbang yang dilakasnakan di Bulan Agustus 2023 jumlah bayi stunting di Magetan mencapai 2.618 balita atau 9,30 persen. Setiap tahun penurunan angka stunting di Magetan mencapai 2 hingga 3 persen . Pemkab Magetan yakin target penurunan angka stunting tahun 2024 yang berada di bawah 14 persen tercapai. (DmS)

VISUAL NEWS klik

 131 total views,  3 views today