Ekonomi
Kreasi Kue Nastar Rasa Kurma Dari Milangasri Yang Laris Manis Di Bulan Ramadan.
Published
1 tahun agoon
By
rasinews
RASI FM – Kue nastar biasanya identik dengan rasa nanas, tapi kali ini kue nastar memiliki varian rasa kurma. Adalah Evie Nurmala pengrajin kue nastar rasa kurma yang berada di Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. Sudah 2 tahun terakhir Evie mengaku menggeluti pembuatan kue nastar rasa kurma. Selain kue nastar Evie juga membuat kue putri salju, pisang caramel serta penganan lainnya yang paling laris saat bulan puasa dan hari raya.
Untuk membuat kue nastar rasa kurma menurut Evie sangat mudah, dimana adonan dari tepung, gula, mentega pertama tama dibuat kalis, kemudian dibuat cetakan untuk bagian luar kue nastar. Setelah cetakan bahan utama jadi, mbak Evie dibantu 2 pekerjanya kemudian memasukkan buah kurma asli ke dalam kulit nestar dengan cara digulung.
Setelah mendapatkan bentuk bulat dimana kurma asli ada ditengah bahan kulit nastar, kemudian disusun di loyang dan dilapisi dengan kuning telur agar hasilnya tampilan kue nastar nantinya menjadi cantik. Setelah semua bahan kue nastar dioles kuning telur, adonan kemudian dimasukan ke oven selama kurang lebih 15 hingga 30 menit.
Untuk mengemas kue nastar sebelum dimasukan ke toples, satu persatu kue nastar ditempatkan di wadah kertas kue yang berbentuk mangkok, agar kue nastar yang crispy ini tidak hancur saat berada di toples.
Evie mengaku kue nastar di buat hanya di Bulan Ramadan karena banyak permintaan di saat lebaran. Kue nastar bikinannya tersebut dikirim ke sejumlah kabupaten kota di seluruh pulau jawa. Dalam satu hari Evie mengaku bisa membuat 30 hingga 80 toples kue nastar. Untuk satu toples kue nastar dijual dengan harga Rp 60.000.
“Sudah 2 tahun terakhir ini buat kue nastar rasa kurma. Kenapa rasa kurma karena masih jarang, biasanya rasa nanas, kita ingin menghadirkan suasan Ramadhan karena Ramadan identik dengan kurma. Nastar kurma ini bisa untuk camilan, untuk oleh oleh, untuk sajian lebaran jadi sangat praktis. Kita membuatnya hanya dibulan Ramadan karena permintaan tinggi saat menjelang lebaran. Satu hari kita bisa membuat 30 toples lebih dengan harga satu toples Rp 60.000. Untuk pemasarnnya di sejumlah kota di Pulau jawa karena sebagian besar adalah jaringan pedagang keliling,” katanya. (DmS)
VISUAL NEWS klik
644 total views, 3 views today
You may like
Ngabuburit Naik Sapi, Warga Ponorogo Ini Ajak Pemuda Lirik Usaha Ternak Sapi.
Pelaku UMKM Mamin Magetan Siap Mendukung Program Presiden Makan Bergizi Gratis Dengan Bahan Makanan Dari Petani Lokal.
Takjil Dari Penyandang Tunanetra di Magetan
Berbagi Berkah Ramadan, Yayasan Wings Peduli Bagikan 3.000 Lebih Paket Sembako Jelang Lebaran.
Bulan Puasa, Permintaan Cincau Hitam di Magetan Meningkat Hingga 10 Kali Lipat Dibanding Hari Biasa.
Harga Pisang Naik Hampir 2 Kali Lipat, Pengrajin Pisang Gulung Wijen di Magetan Tak Berani Naikkan Harga Jual.