News
Diduga Depresi Seseorang di Magetan Rusak Atribut Partai, Videonya Viral.
Published
3 bulan agoon
By
rasinews
RASI FM – Sebuah video pengrusakan atribut partai oleh seseorang beredar luas di media social di Kabupaten Magetan. Dalam sejumlah video yang beredar melalui media social whatsapp tersebut terlihat seseorang yang mengenakan celana panjang warna hitam dan mengenakan baju kaos dalam terlihat merusak dan membakar sejumlah atribut partai di pertigaan Terminal Maospati. Sambil merokok orang tersebut mencabuti dan menarik bendera sejumlah partai yang dipasang di pinggir jalan di depan terminal Maospati.
Meski kejadian tersebut terjadi di siang hari dan banyak lalu lalang kendaraan namun tak ada satupun warga yang mencegah terjadinya aksi pengerusakan tersebut. Pria yang terlihat agak emosi tersebut kemudian membakar bendera dan tiang yang dipasang untuk memasang bendera tersebut ditengah tengah pertigaan jalan yang berada di depan terminal maospati. Sejumlah polisi terlihat memadamkan api setelah pria tersebut berhasil membakar tumpukan bendera.
Terkait pengerusakan atribut partai tersebut Ketua DPC Gerindra Magetan Puthut Pujianto mengatakan, dari keterangan polisi pelaku dipastikan orang yang mengalami gangguan kejiwaan dan sering keluyuran. Dia mengaku pengurus DPC Partai Gerindra akan melakukan evaluasi terkait pemasangan atribut partai di pinggir jalan agar lebih aman.
“Kemarin kami sudah menelisik di lapangan, hasilnya sesuai dengan yang dilidik oleh Polres Magetan dan Polsek Maospati ini yang melakukan orang yang tidak normal. Kita harus menyadari dan ini menjadi perhatian kami bagaimana kami nanti menaruh bendera harus di tempat yang aman,” ujarnya.
Puthut berharap pelaku yang merupakan warga Desa Tinap tersebut mendapat penanganan pengobatan dari Dinas Sosial. Dia berharap kepala Desa setempat untuk menginformasikan keadaan warganya yang mengalami gangguan kejiwaan tersebut kepada Dinas Sosial agar mendapat penanganan.
“Dia setiap hari sering jalan jalan dan tetap pulang. Harapan kami kepada pemangku kepentingan terutama desa setempat, kalau ada warganya seperti itu mohon dilaporkan ke Dinsos agar mendapat penanganan,” imbuhnya. (DmS)
Berita dalam Bentuk Audio Visual Klik DISINI
165 total views, 3 views today