Connect with us

Lifestyle

Bulan Ramadhan Pengrajin Rekal Alquran Dari Desa Durenan Kebanjiran Order.

Published

on

Bulan Ramadhan Pengrajin Rekal Alquran Dari Desa Durenan Kebanjiran Order.

RASI FM – Rekal atau meja tempat meletakkan alquran untuk ngaji mengalami peningkatan permintaan di Bulan Ramadhan. Sukarman pengrajin rekal di Desa Durenan, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan mengatakan peningkatan permintaan rekal di Bulan Ramdhan bisa 2 kali lipat dari hari biasanya.

“Kalau hari biasa, seminggu bisa menghasilkan sekitar 200 biji. Di Bulan Ramadhan permintaan rekal bisa mencapai 500 buah, naiknya lebih dari 100 persen, “Ujarnya.

Sukarman mengaku sebelum menggeluti pembuatan rekal dia bekerja di perusahaan mebel di Kota Solo. Pada tahun 2021 saat covid melanda, perusahaan tempatnya bekerja mengalami kesulitan pembayaran gaji karyawan yang membuat dia akhirnya memilih keluar dari pekerjaannya dan membuka usaha pembuatan rekal di Desa Durenan. Di Desanya bahan baku kayu untuk pembuatan rekal cukup banyak tersedia dengan harga murah.

Baca Juga:  Dari Pendengar, Crew Radio Rasi Fm Salurkan Bantuan Sembako Kepada Buruh Gendong Pasar Sayur

“Pembuatan rekal modalnya tidak perlu besar dan di Magetan untuk kayu mahoni sebagai bahan baku banyak tersedia dengan harga murah. Tapi selain kayu mahoni jika ada permintaan kayu jati kita juga sediakan, ” Imbuhnya.

Baca Juga:  Rombongan Kades Magetan Mengalami Kecelakaan di Tol Tegal Saat Pulang Usai Demo di Jakarta.

Untuk satu buah rekal kecil Sukarman mematok harga Rp 20.000 untuk rekal yang polos, sementara untuk rekal yang telah dlapisi vernis dijual dengan harga Rp 25.000. Sementara untuk meja lipat Sukarman menjual Rp 65.000.

“Kalau rekal yang masih mentah kita jualnya Ro 20.000 kalau yang sudah di vernis kita jual Rp 32.000. Beda Rp 5.000,” Imbuhnya.

Baca Juga:  DLH Magetan Pastikan Tidak Ada Ijin Pengolahan Kulit di desa Mojopurno, Ngariboyo Soal Limbah di Sungai

Untuk penjualan rekal Sukarman mengaku tidak menemui kesulitan karena di Magetan banyak pesantren yang membutuhkan rekal. Selain menjual langsung ke sejumlah pesantren, Sukarman juga menjual rekalnya melalui media online.

” Saya mendapat pesanan setiap bulan untuk mengisi stok di Pondok Temboro itu stoknya sampai 300 buah. Kalau penjualan online kita pernah mengirim ke Bandung,Riau, Lombok, dan sampai Kalimantan, ” Ucapnya. (DmS)

 1,302 total views,  3 views today