Connect with us

News

BBWS DAS Solo Pagar Kawasan Pintu Air Telaga Sarangan, Ini Alasannya.

Published

on

BBWS DAS Solo Pagar Kawasan Pintu Air Telaga Sarangan, Ini Alasannya.

RASI FM – Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Magetan Yuli Karyawan Iswahyudi mengatakan, dari koordinasi yang dilakukan dengan staff BBWS DAS Solo pemagaran bagian pintu air Telaga Sarangan adalah untuk mengantisipasi adanya korban wisatawan yang terjatuh ke kawasan telaga.

“Itu ada program terkait pengamanan dan kenyamanan pengunjung karena banyak laporan helm jatuh, tas jatuh dikawasan situ, akhirnya diberi pengaman pagar itu,” katanya.

Pemagaran kawasan pintu air Telaga Sarangan menurut Yuli adalah langkah untuk mengantisipasi adanya korban jatuh ke telaga. Banyaknya wisatawan yang berhenti di kawasan pintu air untuk berswafoto tanpa mengindahkan bahaya menjadi pertimbangan BBWS DAS Solo. Bahkan menurut Yuli sebagian wisatawan duduk duduk dan bercanda di kawasan yang berbahaya tersebut tanpa memperhatikan resiko jika terjatuh di area pintu air.

Baca Juga:  Harga Tomat Melonjak Naik di Pasar Sayur Magetan, Tomat Afkir Laku Rp 10.000.

“Banyak laporan tas dan helm jatuh, khawatir nanti dianggap tidak ada respon dari BBWS DAS Solo terkait hal itu makanya dibuat pagar itu. Untuk keselamatan bagi pengunjung sebenarnya. Artinya antisipasi terhadap kejadian yang tidak diinginkan,” imbuh Yuli.

Pemagaran pinggir Telaga Sarangan menurut Yuli hanya sebatas kawasan pintu air yang dianggap membahayakan bagi pengunjung. Panjang pagar pembatas telaga juga hanya kurang dari seratus 100. “Pamagarannya hanya di spot yang mebahayakan itu saja, tidak sampai 100 meter,” ucapnya.

Baca Juga:  Anggota DPRD Magetan Kritisi Kampung Susu Lawu Soal Penanganan Limbah Kotoran Sapi.

Pusaran air yang membahayakan.
Menurut Yuli kawasan pintu air yang dipagar memiliki kedalaman hingga 24 meter, sehingga kawasan tersebut termasuk kawasan yang membahayakan wisatawan. Posisi tanggul yang cukup rendah dimana para pengunjung bisa menjangkau permukaan air telaga juga memiliki potensi yang membahayakan bagi pengunjung.

“Di kawasan pintu air itu kedalamannya mencapai 24 meter. Saya sering lihat anak anak itu guyon sambil duduk duduk disitu. Dari sisi pengelola tentunya ada proteksi dari pada nanti menimbulkan korban baru ada reaksi,” katanya.

Baca Juga:  Lamongan Ikuti Roadshow Lomba Masak Ikan Nusantara (LMIN)

Saat ini pintu air Telaga Sarangan sedang dibuka untuk kebutuhan air untuk 2 pabrik gula yang ada di Kabupaten Magetan. Pembukaan pintu air Telaga Sarangan yang mencapai 450 liter perdetik menimbulkan pusaran air yang cukup kuat yang membahayakan bagi pengunjung di kawasan pintu air.

“Pintu posisi saat ini dibuka 450 liter perdetik untuk pabrik gula, pasti ada pusaran disitu. Kalau ada yang terjatuh dipastikan tersedot pusaran air,” pungkas Yuli. (dMs)

 395 total views,  3 views today